Dalam dunia ekonomi khususnya dalam bidang akuntansi, pasti Anda sering mendengar kata depresiasi. Dalam akuntansi sendiri, depresiasi adalah suatu hal yang berguna untuk penghitungan nilai aset lainnya terutama pada nilai aset tetap. Depresiasi merupakan kegiatan akuntan dalam menghitung biaya penyusutan dalam aset tetap. Mari simak penjelasan lebih lanjut mengapa depresiasi bisa berpengaruh bagi suatu perusahaan dalam menjalankan bisnisnya.
Daftar Isi
- Pengertian Depresiasi Adalah
- Faktor Depresiasi Adalah
- Cara Menghitung Depresiasi Adalah
- Kesimpulan
Pengertian Depresiasi Adalah
Sebelum membahas lebih lanjut tentang pentingnya sebuah depresiasi bagi perusahaan, mari kita mengetahui definisinya terlebih dahulu. Depresiasi adalah suatu metode penyusutan dalam akuntansi yang dapat mempengaruhi nilai dari suatu aset perusahaan terutama pada aset tetap. Semakin banyaknya penurunan nilai aset tetap atau fixed cost, maka harga jual aset juga menurun.
Definisi aset tetap sendiri ialah aktiva tetap yang mengacu pada aset jangka panjang yang berguna bagi perusahaan untuk menjalankan operasional bisnisnya. Gedung bangunan, pabrik, alat-alat mesin produksi, alat transportasi seperti mobil dan motor merupakan contoh dari aset tetap. Pengecualian untuk tanah, nilai dari aset tanah tidak bisa dihitung sebagai sebuah penyusutan karena nilainya semakin meningkat seiringnya dengan berjalannya waktu.
Depresiasi atau penyusutan dapat mempengaruhi nilai aset tetap karena dapat mengurangi nilai dalam neraca karena penyusutan mempengaruhi laba bersih karena teranggap sebagai beban biaya dan pengeluaran dalam laporan keuangan.
Perhitungan penyusutan tersebut hanya berlaku kepada aset tetap yang berwujud. Aset tetap yang tidak berwujud seperti lisensi, merek dagang, franchise, hak cipta, dan lain-lain tidak termasuk ke dalam aset tetap yang diperhitungkan dalam depresiasi.
Mengapa menghitung nilai depresiasi sangat penting bagi perusahaan?
Hal ini berkaitan dengan berbagai macam aspek, jika kita tidak menghitung nilai penyusutan maka bisa saja perusahaan mengalami dampak kerugiaan. Kerugian yang bisa terjadi seperti pajak yang tidak sesuai bahkan jauh lebih besar karena pencatatan laba tidak berkurang dengan tidak adanya perhitungan biaya penyusutan.
Baca juga : HPP adalah Faktor Penentu Keuntungan Bisnis yang Anda Jalankan
Faktor Depresiasi Adalah

Beberapa hal dapat mempengaruhi suatu proses depresiasi atau penyusutan nilai aset tetap dalam perusahaan. Berikut ini adalah faktor-faktor yang dapat mengurangi nilai dari suatu aset:
Acquisition cost atau faktor biaya perolehan
Dana perolehan merupakan biaya dasar perhitungan besarnya depresiasi yang dialokasikan per periode akuntansi tertentu. Biaya ini adalah faktor utama dalam menentukan seberapa banyak penyusutan dari aset tetap.
Biaya-biaya yang termasuk dalam biaya perolehan adalah seperti harga pembelian aset, biaya pengiriman atau transportasi, biaya masuk dan pemasangan.
Estimate economical life time of asset atau perkiraan umur ekonomis
Setelah mengetahui tentang perhitungan biaya perolehan, maka ada hal lain yang perlu diperhatikan yaitu estimasi umur ekonomis aktiva tetap. Faktor umur ekonomis dari sebuah aset merupakan faktor kedua yang mempengaruhi sebuah penyusutan.
Faktor ini dapat diukur dengan perkiraan berapa lama sebuah aset berwujud bisa berguna untuk operasional produksi. Misalnya dalam jangka waktu berapa lama seperti bulan hingga tahun akan mengalami penurunan kualitas produksi.
Penyusutan atau depresiasi yang lebih kecil akan memiliki masa yang lebih lama, sedangkan jika penyusutan lebih besar akan diberikan ke aset yang umur ekonomisnya pendek. Pentingnya untuk mengetahui estimasi umur lebih awal, agar Anda juga bisa menentukan depresiasi atau penyusutannya dari aset tetap.
Estimated residual value of asset atau perkiraan nilai residu
Faktor penentu terakhir adalah perkiraan nilai residu aset. Nilai yang dapat direalisasikan ketika suatu aset dijual atau tidak digunakan kembali disebut nilai residu. Selain itu, nilai residu juga merupakan nilai sisa hasil dari sebuah aset yang dihasilkan dari penjualan, penyewaan atau diputarkan sesuai cara pemeliharaan kebijakan bisnis.
Akan tetapi jika suatu aset tetap tidak terpakai lagi karena tidak dapat memberi manfaat lagi, maka aset tersebut sudah tidak memiliki nilai residu yang tinggi.
Baca juga: Software Akuntansi untuk Kelola Pembayaran Digital pada Bisnis Anda!
Cara Menghitung Depresiasi Adalah

Dalam istilah akuntansi, depresiasi tercatat sebagai pengurangan biaya dari aset tetap secara sistematis hingga nilai aset tidak memiliki nilai ekonomi. Berikut ini adalah metode-metode untuk menghitung depresiasi atau biaya penyusutan sebagai penunjang bisnis:
Metode garis lurus (straight-line method)
Dalam akuntansi, akuntan paling sering menggunakan metode ini untuk menghitung beban penyusutan. Metode garis lurus ini menggunakan waktu bukan dari fungsi penggunaannya. Contohnya adalah semakin lama suatu aset digunakan, nilai sebuah aset tersebut akan berkurang, meskipun memberikan fungsi yang signifikan untuk perusahaan. Berikut adalah rumusnya,
Rumus Biaya Penyusutan = (Biaya Perolehan Alat – Nilai Residu) : (Masa Manfaat Aset)
Contoh soal :
Perkiraan biaya perolehan dari suatu aset sebesar Rp 300 juta, sedangkan estimasi nilai residunya sebesar Rp 60 juta. Estimasi fungsi dari aset tersebut adalah selama 5 tahun. Maka berapa depresiasi atau biaya penyusutannya?
Jawaban : (Rp 300 juta – Rp 60 juta) : 5 = 48 juta
Namun, banyak yang beranggap bahwa metode ini kurang valid dan tidak realistis karena menggunakan laporan aset yang sama per tahun dalam setiap periodenya.
Metode beban menurun (decreasing charge method)
Kemudian cara berikutnya untuk menghitung depresiasi dapat menggunakan metode beban menurut. Metode merupakan percepatan penghitungan depresiasi yang memfokuskan pada pemberian beban penyusutan yang lebih besar di awal tahun. Seiring dengan berjalannya waktu, maka biaya depresiasi akan semakin menyusut juga.
Untuk menghitung depresiasi harus merujuk pada total angka tahunan dan juga pada penurunan saldo. Biasanya, metode beban menurun memunculkan beban penyusutan yang besar pada periode awal.
Metode ini terdapat dua jenis bagian perhitungan, yaitu metode saldo menurun dan metode tahun menurun. Berikut ini merupakan rumus perhitungannya, simak penjelasan singkatnya,
Saldo menurun
Rumus perhitungan jenis memerlukan nilai penyusutan, akumulasi penyusutan dan nilai buku akhir tahun.
Penyusutan = Nilai Buku Awal x Tarif Pecahan
Akumulasi Penyusutan = Akumulasi Penyusutan Periode Sebelumnya + Penyusutan Periode Sekarang
Nilai Buku Akhir Tahun = Biaya Perolehan – Akumulasi Penyusutan
Tahun Menurun
Perhitungan tahun menurun biasanya menggunakan pecahan atau pembilang angka tahun seperti pada hitungan umur ekonomis 5 tahun. Contohnya adalah (5+4+3+2+1=15) tiap jumlah tahun akan menjadi penyebut yang menurun dari tahun ke tahun secara konstan.
Sebagai pembilang menurun angka dari tahun ke tahun dan konstan, maka pecahan depresiasinya adalah 5/15, 4/15, 3/15, 2/15, 1/15. Berikut contoh rumusnya:
Beban penyusutan = Harga Perolehan x Pecahan Penyusutan
Nilai Buku Akhir Tahun = Harga Perolehan – Akumulasi Penyusutan (AP)
Akumulasi Penyusutan = AP Periode Sebelumnya + Beban Penyusutan Tahun Sekarang
Metode aktivitas
Berbeda dari metode pertama yaitu garis lurus, aktivitas dari cara ini mengukur depresiasi sebagai fungsi dari produktivitas. Melihat penyusutan tak hanya dari penyusutan nilai aktiva, tetapi juga pada produktivitas yang dapat dihasilkan.
Namun, cara ini memiliki keterbatasan yaitu tidak tepat pada situasi depresiasi yang berdasarkan waktu dan bukan aktivitas. Berikut rumus dari metode aktivitas:
Beban Penyusutan = [( Biaya Perolehan – Nilai residu) x Perkiraan Masa Manfaat]: Usia Produktif
(Video) Pengantar nilai sekarang | Bunga dan hutang | Keuangan & Pasar Modal | Akademi Khan
Metode depresiasi khusus
Metode terakhir ini berguna untuk mengetahui depresiasi dari manfaat sebuah aktiva tetap suatu perusahaan. Bagi perusahaan cara ini merupakan metode jalan terakhir selain dari cara-cara sebelumnya, karena ada beberapa aktiva yang memiliki karakteristik tertentu dan membutuhkan metode penerapan yang khusus.
Skema dalam metode ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu skema kelompok dan skema campuran.
- Kelompok : Perhitungan aset secara homogen dan memiliki fungsi yang sama
- Campuran : Perhitungan ini biasanya fleksibel tergantung dengan kemampuan dan kemauan akuntan itu sendiri.
Baca Juga: 6 Fitur Software Manajemen Keuangan Untuk Optimalkan Manajemen Keuangan Perusahaan
Kesimpulan
Bagi suatu perusahaan berskala besar, menghitung nilai depresiasi merupakan hal penting. Tak lain, karena nilai tersebut berkaitan erat dengan nilai aset perusahaan. Kesalahan dalam perhitungan depresiasi ini bisa saja memberi dampak negatif untuk perusahaan, salah satunya permasalahan dalam perpajakan yang tidak sesuai.Untuk menghitung perkiraan nilai total aset perusahaan dengan nilai depresiasi atau biaya penyusutan, pastinya Anda memerlukan sebuah sistem software sistematis untuk mengelola keuangan bisnis Anda secara efektif terutama bagi perusahaan yang sudah berskala besar.
Otomatiskan pengelolaan arus kas, pembuatan laporan keuangan, rekonsiliasi bank, jurnal penyesuaian, pembuatan faktur, dan lain-lainnya dengan Accounting Software terbaik kami.
Artikel Terkait :
Positioning adalah Strategi Pemasaran yang Efektif, Berikut Caranya!
10 Aplikasi Pengatur Keuangan Terbaik di Indonesia Tahun 2022
FAQs
Apa yang dimaksud dengan faktor depresiasi? ›
Depresiasi adalah proses mengalokasikan biaya aktiva tetap ke dalam beban selama masa manfaatnya dengan cara yang rasional dan sistematis. Alokasi biaya memungkinkan perusahaan menandingkan beban dengan pendapatan sesuai dengan prinsip pengakuan beban.
3 Apa saja metode yang digunakan dalam menghitung nilai depresiasi? ›- Metode Penyusutan Garis Lurus (Straight Line Method) ...
- Metode Penyusutan Saldo Menurun (Double Declining Balance Method) ...
- Metode Jumlah Angka Tahun (Sum of The Year Digit Method)
Istilah dari depresiasi bagi banyak kalangan yaitu sebagai sebuah bentuk dari kerugian usaha dan bisnis. Dalam akuntansi, istilah depresiasi memiliki definisi sebagai pengurangan biaya tercatat dari aset tetap secara sistematis sampai nilai aset menjadi nol atau tidak memiliki nilai ekonomi.
Apa yang dimaksud dengan depresiasi dan contohnya? ›Depresiasi atau penyusutan dapat diartikan sebagai suatu hal yang dapat mengubah biaya asli dari aset tetap (fixed assets). Contohnya seperti, gedung pabrik, alat-alat kerja dan mesin produksi yang menjadi beban selama masa manfaat yang diharapkan dari aset tetap tersebut.
Depresiasi apa saja? ›Apa itu Depresiasi
Depresiasi adalah biaya yang timbul karena adanya penggunaan aset tetap yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Biaya depresiasi menjadi biaya yang ada atau muncul karena adanya penggunaan aset tetap yang dipakai secara terus menerus sehingga penurunan atau penyusutan manfaat serta kualitasnya.
Penyusutan atau Depresiasi, dihitung sebagai biaya yang harus diderita oleh pemilik aset. Semenjak aset pertama kali dibeli hingga beberapa tahun ke depan setelah digunakan.
Apa saja faktor yang menentukan besarnya penyusutan? ›Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi biaya perhitungan biaya depresiasi: Harga perolehan yakni meliputi harga pembelian, biaya pengiriman, pajak, biaya pemasangan, dan sebagainya. Nilai residu adalah nilai dari aset ketika sudah tak lagi digunakan. Perkiraan masa manfaat.
Faktor faktor apa saja yang mempengaruhi biaya penyusutan? ›Dari penjelasan di atas, ada tiga faktor yang menentukan besaran penyusutan yang harus dicatat tiap periodenya, yakni nilai aset tetap, nilai sisa aset dan masa manfaat aset. Nilai aset tetap didapat dari biaya perolehan aset tetap sampai dapat digunakan/dimanfaatkan.
Bagaimana cara menghitung akumulasi penyusutan? ›- (Harga Perolehan ― Nilai Residu) ÷ Umur Ekonomis = Penyusutan.
- (Rp350.000.000 ― Rp100.000.000) ÷ 4 tahun = Rp62.500.000.
- Harga Perolehan ÷ Umur Ekonomis = Penyusutan.
- Rp300.000.000 ÷ 6 tahun = 50.000.000.
- (Harga Perolehan ÷ Umur Ekonomis) × 2 = Penyusutan.
- Proses penyusutan aset akan dilakukan secara bertahap, berkelanjutan, dan teratur. ...
- Selama proses depresiasi, nilai aset tidak akan dikembalikan ke nilai aslinya. ...
- Penyusutan tidak akan menurunkan nilai pasar aset tersebut, akan tetapi dapat menurunkan nilai bukunya.
Apa yang dimaksud dengan depresiasi dan amortisasi? ›
Menurut Investopedia, amortisasi adalah teknik akuntansi yang digunakan secara berkala untuk menurunkan nilai buku pinjaman atau aset tidak berwujud selama periode waktu tertentu. Sedangkan, depresiasi diartikan sebagai proses pengurangan total biaya dari aset-aset tetap yang dibeli oleh perusahaan.
Apa tujuan melakukan perhitungan depresiasi? ›Beberapa manfaat depresiasi adalah sebagai berikut. Mengurangi risiko kerugian perusahaan dari kesalahan penaksiran nilai aset yang sudah digunakan dalam waktu lama. Selalu mengetahui nilai terbaru dari aset tetap yang dimiliki di setiap sisi perusahaan. Melakukan pendataan perolehan bisnis dengan rapi dan tersistem.
Depresiasi dan penyusutan apa bedanya? ›Walau sama-sama berkaitan dengan penyusutan, arti amortisasi lebih kepada penyusutan aset tidak berwujud yang dibayar oleh perusahaan sampai tuntas, sedangkan depresiasi adalah penyusutan pada aset berwujud yang fungsinya lama-kelamaan berkurang karena sering digunakan.
Biaya penyusutan termasuk biaya apa? ›Biaya penyusutan adalah contoh biaya tetap yang sebenarnya juga dapat dikategorikan sebagai biaya variabel. Oleh karena itu, banyak orang menyebut biaya penyusutan/depresiasi sebagai mixed cost atau biaya campuran.
Dalam akuntansi apakah depresiasi diperlukan? ›Depresiasi adalah faktor penting dalam biaya perolehan hingga pelepasan suatu aset atau aktiva perusahaan. Terutama untuk aset yang bernilai besar alias mahal. Depresiasi menjadi komponen biaya yang mesti diperhitungkan dalam pencatatan akuntansi. Tapi tidak semua aset bisa mengalami depresiasi.
Apa itu depresiasi KBBI? ›depresiasi [dep·re·si·a·si]
[depresiasi] Arti depresiasi di KBBI adalah: turunnya nilai, penyusutan nilai (seperti mata uang).
Pengukuran aset adalah jumlah rupiah yang dilekatkan pada aset yang dimiliki dan akan dijadikan dasar untuk mengikuti aliran fisik aset tersebut. Jumlah rupiah melekat pada aset ini disebut jumlah setara tunai atau implisit dari wujud penghargaan yang diserahkan oleh pemeroleh aset.
Apa faktor penyebab suatu aset tetap dihentikan pemakaiannya? ›Ada dua alasan yang menyebabkan aktiva tetap dihentikan dari penggunaannya. Alasan pertama adalah alasan fisik seperti kerusakan atau habisnya umur fisik yang diakibatkan pemakaian operasional dan kerusakan yang disebabkan berlalunya waktu, serta kemunduran fisik yang disebabkan faktor-faktor klimatik.
Apakah biaya depresiasi bisa diartikan sebagai proses untuk pemilihan investasi atau pengumpulan dana? ›Ya. Biaya depresiasi dapat diartikan sebagai proses pemulihan investasi atau pengumpulan dana karena biaya depresiasi dialokasikan sebagai cadangan yang nantinya akan digunakan untuk membeli aset baru guna menggantikan aset yang nilainya pengalami penurunan secara terus-menerus sehingga sudah tak lagi bisa digunakan.
Bagaimana cara menghitung metode saldo menurun? ›Perhitungan dengan metode penyusutan saldo menurun dilakukan dengan menghitung tarif penyusutannya terlebih dahulu, kemudian barulah tarif tersebut dikalikan dengan nilai bukunya.
Bagaimana cara menghitung penyusutan aset dengan metode saldo menurun ganda? ›
- Tentukan biaya awal aset pada saat pembelian. ...
- 2. Tentukan nilai sisa aset. ...
- Menentukan masa manfaat atau fungsional aset. ...
- 4. Hitung nilai penyusutan. ...
- Hitung biaya penyusutan. ...
- Hitung nilai periode akhir. ...
- 7. Ulangi langkah sebelumnya sampai nilai sisa tercapai.
Untuk mengetahui besarnya penyusutan atau depresiasi yang terjadi pada aktva tetap ada 5 Metode Penyusutan Aktiva Tetap di Dalam Akutansi antara lain metode garis lurus, metode jumah angka tahun, metode menurun berganda, metode satuan jam kerja, dan metode satuan hasil produksi.
Apa yang dimaksud dengan biaya penyusutan? ›Biaya penyusutan atau depresiasi adalah penurunan nilai aset perusahaan secara bertahap. Depresiasi/penyusutan bukanlah penilaian aktiva tetap, melainkan proses pengalokasian harga perolehan.
Apa bedanya biaya penyusutan dan akumulasi penyusutan? ›Biaya penyusutan adalah jumlah aset perusahaan yang disusutkan untuk satu periode (misalnya, kuartal atau tahun). Akumulasi penyusutan, di sisi lain, adalah jumlah total yang telah disusutkan perusahaan hingga saat ini.
Apa yang dimaksud dengan beban penyusutan? ›Beban penyusutan atau Depreciation Expense merupakan biaya penyusutan dalam suatu aset dikarenakan adanya penurunan nilai manfaat ekonomi. Penyusutan aktiva tetap ini akan mempengaruhi laporan laba rugi dan laporan neraca. Penyusutan aktiva ini bertujuan untuk menunjukkan nilai real suatu aset.
Aset tetap mengalami depresiasi dan deplesi apa bedanya? ›Perbedaan Deplesi dan Depresiasi
Deplesi adalah pengakuan terhadap perubahan langsung dari suatu sumber alam menjadi barang yang dapat dijual, sedangkan depresiasi adalah biaya yang muncul karena aset tetap yang digunakan mengalami penurunan manfaat atau penurunan kualitas.
Penghentian Pengakuan Aset Tetap
PSAK No16 paragraf 67 menyatakan, jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya : (a) pada saat pelepasan atau (b) ketika tidak terdapat lagi manfaat ekonomik masa depan yang bisa diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya.
Aktiva Tetap (Fixed Assets)
Yang termasuk contoh aktiva tetap adalah: Tanah.
Aset tetap yang digunakan dari waktu ke waktu secara terus menerus akan mengalami penurunan nilai, bahkan bisa mengalami kerusakan jika tidak terawat dengan baik. Oleh karena itu, perusahaan harus melakukan penyusutan/depresiasi atas aset tetap yang mereka miliki supaya dapat mengetahui nilai sisa dari aset tetap.
Kapan depresiasi dihitung? ›Penyusutan atau Depresiasi, dihitung sebagai biaya yang harus diderita oleh pemilik aset. Semenjak aset pertama kali dibeli hingga beberapa tahun ke depan setelah digunakan.
Bagaimana cara menghitung akumulasi penyusutan? ›
- (Harga Perolehan ― Nilai Residu) ÷ Umur Ekonomis = Penyusutan.
- (Rp350.000.000 ― Rp100.000.000) ÷ 4 tahun = Rp62.500.000.
- Harga Perolehan ÷ Umur Ekonomis = Penyusutan.
- Rp300.000.000 ÷ 6 tahun = 50.000.000.
- (Harga Perolehan ÷ Umur Ekonomis) × 2 = Penyusutan.
Walau sama-sama berkaitan dengan penyusutan, arti amortisasi lebih kepada penyusutan aset tidak berwujud yang dibayar oleh perusahaan sampai tuntas, sedangkan depresiasi adalah penyusutan pada aset berwujud yang fungsinya lama-kelamaan berkurang karena sering digunakan.
Apakah depresiasi sama dengan beban? ›Selanjutnya, Rudianto menyebutkan bahwa depresiasi atau penyusutan merupakan pengalokasian harga perolehan aset tetap menjadi beban ke dalam periode akuntansi yang menikmati manfaat dari aset tetap tersebut.
Faktor apa saja yang mempengaruhi penyusutan aset tetap? ›Dari penjelasan di atas, ada tiga faktor yang menentukan besaran penyusutan yang harus dicatat tiap periodenya, yakni nilai aset tetap, nilai sisa aset dan masa manfaat aset. Nilai aset tetap didapat dari biaya perolehan aset tetap sampai dapat digunakan/dimanfaatkan.
Biaya penyusutan termasuk biaya apa? ›Biaya penyusutan adalah contoh biaya tetap yang sebenarnya juga dapat dikategorikan sebagai biaya variabel. Oleh karena itu, banyak orang menyebut biaya penyusutan/depresiasi sebagai mixed cost atau biaya campuran.
Bagaimana mengukur sebuah aset? ›Pengukuran aset adalah jumlah rupiah yang dilekatkan pada aset yang dimiliki dan akan dijadikan dasar untuk mengikuti aliran fisik aset tersebut. Jumlah rupiah melekat pada aset ini disebut jumlah setara tunai atau implisit dari wujud penghargaan yang diserahkan oleh pemeroleh aset.
Apa yang dimaksud dengan depresiasi dan amortisasi? ›Menurut Investopedia, amortisasi adalah teknik akuntansi yang digunakan secara berkala untuk menurunkan nilai buku pinjaman atau aset tidak berwujud selama periode waktu tertentu. Sedangkan, depresiasi diartikan sebagai proses pengurangan total biaya dari aset-aset tetap yang dibeli oleh perusahaan.
Penyusutan aset tetap ada berapa? ›Untuk mengetahui besarnya penyusutan atau depresiasi yang terjadi pada aktva tetap ada 5 Metode Penyusutan Aktiva Tetap di Dalam Akutansi antara lain metode garis lurus, metode jumah angka tahun, metode menurun berganda, metode satuan jam kerja, dan metode satuan hasil produksi.
Apa yang dimaksud dengan biaya penyusutan? ›Biaya penyusutan atau depresiasi adalah penurunan nilai aset perusahaan secara bertahap. Depresiasi/penyusutan bukanlah penilaian aktiva tetap, melainkan proses pengalokasian harga perolehan.
Apa tujuan perhitungan deplesi? ›Tujuan Perhitungan Deplesi
Untuk bisa mengetahui seluruh stok sumber daya setelah dimanfaatkan ataupun karena kerusakan. Memaksimalkan pemanfaatan suatu sumberdaya. Mencegah dan juga mengurangi kelangkaan sumberdaya.
Kenapa kita harus menghitung penyusutan? ›
penyusutan aset tetap perlu dilakukan karena untuk mengetahui nilai sisa, umur pakai sehingga dapat dibandingkan dengan periode yang lain, sebelum atau sesudahnya.
Apa saja ciri ciri metode depresiasi? ›5 Ciri-Ciri Metode Depresiasi
Pada saat depresiasi, nilai asli aset tetap tidak dapat dikembalikan seperti pada awalnya. Karena depresiasi merupakan penurunan nilai aset dari umur ekonomis yang bersifat permanen. 2. Proses penyusutan aset dilakukan secara bertahap, berkesinambungan, dan berkala.
Penyusutan dimulai pada bulan dilakukannya pengeluaran, kecuali untuk harta yang masih dalam proses pengerjaan, penyusutannya dimulai pada bulan selesainya pengerjaan harta tersebut.